Hutanku //
Kau yang dulu perkasa //
Hijau dan rimbun //
Semua memujamu sebagai pelindung dunia
//
Kini kau terusik //
Oleh tangan – tangan hitam //
di mana kau cari perlindungan //
Adakah yang peduli dengan sengsaramu
//
Kini langitpun bermuram //
Menenggelamkan matahari //
di antara warna memerah yang terluka
diwajahmu //
Kemarau pun mengoyak kulitmu //
Terbakar oleh panas matahari dan api
//
Menerbangkan daun dan ranting kering
//
Kapan kau hijau kembali//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar